Badan Narkotika Nasional (BNN) RI menggelar kegiatan Bakti Sosial dalam rangka perayaan HUT yang ke-23 di Kampung Muara Bahari

Berita, Nasional, Ragam64 Dilihat

Berita Metropolitan, Jakarta, Senin (24/3/2025). Kepala BNN RI, Marthinus Hukom, menyebut kegiatan tersebut sebagai bentuk harmonisasi dan kecintaan negara kepada masyarakat.

“Kegiatan bakti sosial ini, sebagai bentuk kecintaan BNN RI mewakili negara kepada saudara-saudara yang hadir (masyarakat kampung muara bahari),” ujar Marthinus dalam sambutannya.

“Ini juga menjadi upaya BNN untuk membentuk harmonisasi pemerintah untuk membantu masyarakat serta kolaborasi dalam penanganan masalah narkotika,” sambungnya.

Berdasarkan pantauan Gemapos.id di lapangan, dalam kegiatan bakti sosial, BNN RI membagikan sembako, alat olahraga, daging murah serta santunan kepada anak yatim.

Marthinus kemudian menegaskan bahaya narkoba bukan hanya merusak fisik, dan kesehatan. Tetapi juga dapat merusak moral, dan cara berkomunikasi dengan sesama manusia dan tuhan.

Dia kemudian menyinggung soal komitmen Presiden Prabowo memberantas permasalahan Narkotika. Marthinus menyebut Prabowo melihat isu narkotika sebgai isu strategis nasional.

“Presiden Prabowo melihat isu narkotika sebagai sebuah isu kritikal atau strategis. Karena memang seberbahaya itu,” tegasnya.

 

Marthinus menjelaskan bahwa hal itu karena saat ini 3,33 juta jiwa sedang tercengkram dan terperangkap dalam penyalahugunaan narkoba. Dia kembali menegaskan bahwa bahaya penggunaan narkotika berujung pada kerusakan moral generasi bangsa Indonesia.

“Menggunakan narkoba dalam waktu yang lama akan merusak tulang, saraf, merusak manusia dan merusak moral bangsa ini,” tegasnya.

Selain itu, Marthinus mengingatkan bahwa upaya pemberantasan dan penangkapan pengguna penting untuk mewujudkan cita-cita Indonesia emas. Menurutnya, tujuan itu bisa tercapai ketika generasi muda indonesia memiliki kualitas yang baik.

“Kami jika pernah menangkap bukan kami benci, tapi kami ingin memperbaharui dan mewujdukan cita-cita Indonesia emas 2045,” ucap Marthinus.

“Untuk menciptakan Indonesia emas diperlukan sumber daya yang unggul. Dan generasi unggul tidak akan terwujud jika masih tercengkram dengan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba,” lanjutnya.

 

Marthinus menjelaskan bahwa hal itu karena saat ini 3,33 juta jiwa sedang tercengkram dan terperangkap dalam penyalahugunaan narkoba. Dia kembali menegaskan bahwa bahaya penggunaan narkotika berujung pada kerusakan moral generasi bangsa Indonesia.

“Menggunakan narkoba dalam waktu yang lama akan merusak tulang, saraf, merusak manusia dan merusak moral bangsa ini,” tegasnya.

Selain itu, Marthinus mengingatkan bahwa upaya pemberantasan dan penangkapan pengguna penting untuk mewujudkan cita-cita Indonesia emas. Menurutnya, tujuan itu bisa tercapai ketika generasi muda indonesia memiliki kualitas yang baik.

“Kami jika pernah menangkap bukan kami benci, tapi kami ingin memperbaharui dan mewujdukan cita-cita Indonesia emas 2045,” ucap Marthinus.

“Untuk menciptakan Indonesia emas diperlukan sumber daya yang unggul. Dan generasi unggul tidak akan terwujud jika masih tercengkram dengan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba,” lanjutnya

Redaksi