Berita Metropolitan, Korps Brimob merupakan korps tertua dalam tubuh Polri karena menjadi cikal bakal pembentukan institusi Polri.Korps Brimob Polri merupakan pelaksana utama Mabes Polri yang khusus menangani kejahatan berintensitas dan berkadar tinggi, memiliki sejarah panjang dalam pengabdiannya membela dan menjaga bangsa Indonesia.
Dikutip dari laman resmi Korps Brimob Polri RI, Brimob berasal dari satuan Polisi Khusus yang dibentuk saat penjajahan Jepang, yaitu Tokubetsu Keisatsu Tai pada April 1944.
Pemerintah Jepang membentuk tenaga cadangan yang cepat dan memiliki mobilitas tinggi. Tokubetsu Keisatsu Tai memiliki persenjataan yang lebih lengkap dari polisi biasa, serta tersebar di setiap karesidenan dengan kekuatan satu kompi yang berjumlah antara 60-200 orang.
Setelah Jepang menyerah pada Sekutu, Tokubetsu Keisatsu Tai menjadi satu-satunya kesatuan militer yang masih boleh memegang senjata. Hal ini karena satuan tersebut adalah pasukan yang memiliki kemampuan militer yang terlatih dan berdisiplin tinggi.
Selain itu, Tokubetsu Keisatsu Tai menjadi salah satu penyebar berita kemerdekaan Indonesia pada masyarakat setelah Inspektur Polisi Tk. I. Mohammad Jasin yang membacakan teks proklamasi pada 21 Agustus 1945.
Setelah momen kemerdekaan, Tokubetsu Keisatsu Tai berubah menjadi satuan Polisi Istimewa yang berada di bawah kepemimpinan Mohammad Jasin.
Setahun setelah masa kemerdekaan, Pemerintah Indonesia melakukan keputusan besar dengan melebur seluruh kesatuan Polisi Istimewa menjadi Mobile Brigade (Mobrig) pada 14 November 1946.
Berdasarkan surat keputusan Departemen Kepolisian Negara No. Pol. 13 / MB / 1959 tanggal 25 April 1959 maka kesatuan Mobile Brigade (Mobrig) diubah susunannya menjadi tingkat Batalyon.Koordinator Mobile Brigade daerah menjadi Komandemen Daerah dan koordinator Mobile Brigade Jawatan Kepolisian Negara diubah menjadi Komandemen Mobile Brigade Pusat (Komopu).
Berdasarkan surat order Y. M. Menteri Kepala Kepolisian Negara No. Pol. 23 /61/ tanggal 12 Agustus 1961 ditetapkan bahwa tanggal 14 November 1961 merupakan hari Mobile Brigade ke-16.
Pada tanggal 14 November 1961, Presiden Republik Indonesia Ir. Soekarno selaku Irup upacara menganugerahkan Pataka “Nugraha Cakanti Yana Utama“ sebagai penghargaan pemerintah atas pengabdian dan kesetiaan Mobile Brigade.
Presiden Soekarno secara resmi mengubah nama satuan ini dari Mobile Brigade menjadi Brigade Mobile. Pengubahan nama ini dilakukan dengan alasan penyesuaian nama Brigade Mobile yang berkaidah bahasa Indonesia.
Secara umum, Korps Brimob Polri terdiri dari dua cabang, yaitu Gegana dan Pelopor. Gegana bertugas untuk melaksanakan tugas operasi kepolisian khusus seperti penjinakan bom, penangan anti-teror, serta penanganan senjata KBR (Kimia, Biologi, dan Radioaktif).
Sementara itu, Pelopor bertugas untuk melaksanakan tugas-tugas operasi kepolisian khusus yang lebih luas dan bersifat paramiliter seperti penanganan huru-hara, SAR atau pencarian dan penyelamatan, dan pengamanan instalasi vital.
Setiap Polda di Indonesia dan Mabes Polri memiliki unit pasukan Brimob tersendiri untuk mendukung kinerja kesatuan kepolisian umum. (Red)
